Lompat ke isi

Kabupaten Agam

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kabupaten Agam
Transkripsi bahasa daerah
 • Jawi Minangكابوڤاتين اڬم
Lambang resmi Kabupaten Agam
Motto: 
Tali tigo sapilin
(Minang) Penghulu, alim ulama, dan cerdik pandai menjadi kunci kemajuan daerah
Peta
Peta
Kabupaten Agam di Sumatra
Kabupaten Agam
Kabupaten Agam
Peta
Kabupaten Agam di Indonesia
Kabupaten Agam
Kabupaten Agam
Kabupaten Agam (Indonesia)
Koordinat: 0°16′S 100°00′E / 0.27°S 100°E / -0.27; 100
Negara Indonesia
ProvinsiSumatera Barat
Tanggal berdiri19 Maret 1956[1]
Dasar hukumUU Nomor 12 Tahun 1956[1]
Ibu kotaLubuk Basung
Jumlah satuan pemerintahan
Daftar
  • Kecamatan: 16
  • Nagari: 82
Pemerintahan
 • BupatiAndri Warman
 • Wakil BupatiIrwan Fikri
 • Sekretaris DaerahEdi Busti
Luas
 • Total2.226,27 km2 (859,57 sq mi)
Populasi
 (30 Juni 2024)[2]
 • Total532.178
 • Kepadatan240/km2 (620/sq mi)
Demografi
 • Agama
  • 99,19% Islam
  • 0,01% Lainnya[2]
 • BahasaIndonesia, Minangkabau
 • IPMKenaikan 73,29 (2022)
tinggi[3]
Zona waktuUTC+07:00 (WIB)
Kode BPS
1307 Edit nilai pada Wikidata
Kode area telepon0752
Pelat kendaraanBA xxxx T**/X*
Kode Kemendagri13.06 Edit nilai pada Wikidata
DAURp 490.438.106.000,-
Situs webwww.agamkab.go.id


Kabupaten Agam adalah sebuah kabupaten yang terletak di provinsi Sumatera Barat, Indonesia. Penamaan kabupaten ini dengan nama kabupaten Agam, didasari oleh Tambo, di mana sebelumnya beberapa nagari yang berada dalam kawasan kabupaten ini sekarang, dahulunya dikenal juga dengan nama Luhak Agam.[4] Pada pertengahan tahun 2024, jumlah penduduk Agam sebanyak 532.178 jiwa.[2]

Kawasan kabupaten ini bermula dari kumpulan beberapa nagari yang pernah ada dalam kawasan Luhak Agam, pada masa pemerintahan Hindia Belanda, kawasan ini dijadikan Onderafdeeling Oud Agam dengan kota Bukittinggi sebagai ibu kotanya pada masa itu.[5] Kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 1998, ditetapkan pada 7 Januari 1998, ibu kota kabupaten Agam secara resmi dipindahkan ke Lubuk Basung.[6]

Geografis

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Agam terletak pada koordinat 00º01'34"– 00º28'43" LS dan 99º46'39"–100º32'50" BT dengan luas 2.232,30 km², atau setara dengan 5,29% dari luas provinsi Sumatera Barat yang mencapai 42.297,30 km². Kabupaten ini dilalui wilayah pegunungan yang terbentuk dari 2 jalur basin, yaitu Batang Agam di bagian utara dan Batang Antokan di bagian selatan. Pulau Tangah dan pulau Ujung adalah 2 pulau yang ada di kabupaten Agam dengan luas masing-masing 1 km².[7]

Kabupaten Agam memiliki garis pantai sepanjang 43 km dan sungai berukuran kecil yang bermuara di Samudera Hindia, seperti Batang Agam, dan Batang Antokan. Di kabupaten ini menjulang 2 gunung, yaitu gunung Marapi di kecamatan Banuhampu dan gunung Singgalang di kecamatan IV Koto yang masing-masing memiliki tinggi 2.891 meter dan 2.877 meter. Selain itu, membentang pula sebuah danau di kecamatan Tanjung Raya, yaitu danau Maninjau yang memiliki luas 9,95 km².

Lebih dari 38,1% luas kabupaten ini, atau sekitar 85 km² merupakan daerah yang masih ditutupi hutan lebat. Hutan-hutan tersebut, selain menjadi cadangan persediaan air, merupakan suaka bagi berbagai hewan yang dilindungi, di antaranya harimau Sumatra, rusa, kijang, siamang, dan berbagai jenis burung seperti burung kuau, burung muo, burung ketitiran, burung pungguk, dan burung balam.[8]

Batas wilayah

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Agam, Sumatera Barat memiliki batas wilayah administrasi pemerintahan sebagai berikut:

Utara Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat
Timur Kabupaten Lima Puluh Kota
Selatan Kabupaten Tanah Datar dan Kabupaten Padang Pariaman
Barat Kabupaten Padang Pariaman dan Samudera Hindia

Kota Bukittinggi merupakan enklave dari kabupaten ini.

Topografi

[sunting | sunting sumber]
Danau Maninjau di kabupaten Agam

Kabupaten Agam memiliki ketinggian yang sangat bervariasi, yaitu antara 0 meter sampai 2.891 meter di atas permukaan laut dengan gunung Marapi di kecamatan Banuhampu sebagai titik tertinggi. Topografi bagian barat kabupaten ini relatif datar dengan kemiringan kurang dari 8%, sedangkan bagian selatan dan tenggara relatif curam dengan kemiringan lebih dari 45%.

Berdasarkan elevasi atau kemiringan wilayah, Kabupaten Agam dibagi dalam 4 (empat) bagian kawasan wilayah sebagai berikut:

  1. Kemiringan 0-2%, daerah datar seluas 65.340 Ha.
  2. Kemiringan 2-15%, daerah landai seluas 28.482 Ha.
  3. Kemiringan 15-40%, daerah berombak, berbukit sampai terjal seluas 41.612 Ha.
  4. Kemiringan > 40%, daerah kemiringan sangat terjal seluas 77.024 Ha.

Berikut adalah wilayah kecamatan-kecamatan berdasarkan tingkat ketinggian dari permukaan laut:

  1. Wilayah dengan ketinggian 0–500 mdpl seluas 44,55% sebagain besar berada di wilayah barat yaitu Kecamatan Tanjung Mutiara, Kecamatan Lubuk Basung, Kecamatan Ampek Nagari dan sebagian Kecamatan Tanjung Raya.
  2. Wilayah dengan ketinggian 500 – 1.000 m dpl seluas 43,49% berada pada wilayah Kecamatan Baso 725 – 1.525 m dpl, Kecamatan IV Angkek Candung, Kecamatan Malalak 425 – 2.075 m dpl, Kecamatan Tilatang Kamang, Kecamatan Palembayan 50 – 1.425 m dpl, Kecamatan Palupuh 325 – 1.650 m dpl, Kecamatan Banuhampu 925 – 2.750 m dpl dan Kecamatan Sungai Puar 625 – 1.150 m dpl.
  3. Wilayah dengan ketinggian > 1000 m dpl seluas 11,96% meliputi sebagian Kecamatan IV Koto 850 – 2.750 m dpl, Kecamatan Matur 825 – 1.375 m dpl dan Kecamatan Canduang, Sungai Puar 1.150 – 2.625 m dpl.[7]

Seperti daerah lainnya di Sumatera Barat, kabupaten Agam mempunyai iklim tropis dengan kisaran suhu minimun 25 °C dan maksimum 33 °C dan tingkat kelembapan nisbi ±83%. Tingkat curah hujan di kabupaten Agam mencapai rata-rata 2.700–3.500 mm per tahun, di mana daerah sekeliling gunung lebih tinggi curah hujannya dibanding daerah pantai. Sedangkan kecepatan angin minimun di kabupaten ini adalah 4 km/jam dan maksimum 20 km/jam.


Data iklim Kabupaten Agam, Sumatera Barat, Indonesia
Bulan Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Tahun
Rata-rata tertinggi °C (°F) 30.8
(87.4)
31.6
(88.9)
32.1
(89.8)
32.7
(90.9)
33.1
(91.6)
32.5
(90.5)
31.9
(89.4)
31.7
(89.1)
31.2
(88.2)
30.6
(87.1)
30.4
(86.7)
30.5
(86.9)
31.59
(88.88)
Rata-rata harian °C (°F) 25.7
(78.3)
26.2
(79.2)
26.6
(79.9)
27.1
(80.8)
26.8
(80.2)
26.3
(79.3)
25.7
(78.3)
25.6
(78.1)
25.5
(77.9)
25.4
(77.7)
25.5
(77.9)
25.5
(77.9)
25.99
(78.79)
Rata-rata terendah °C (°F) 20.6
(69.1)
21.4
(70.5)
22.1
(71.8)
21.8
(71.2)
21.1
(70)
20.3
(68.5)
19.9
(67.8)
20.1
(68.2)
20.5
(68.9)
20.8
(69.4)
21.2
(70.2)
20.7
(69.3)
20.87
(69.58)
Presipitasi mm (inci) 275
(10.83)
223
(8.78)
300
(11.81)
341
(13.43)
252
(9.92)
175
(6.89)
170
(6.69)
239
(9.41)
295
(11.61)
396
(15.59)
380
(14.96)
372
(14.65)
3.418
(134,57)
Rata-rata hari hujan 17 14 19 20 16 11 11 15 19 23 22 21 208
% kelembapan 83 82 83 84 82 81 81 82 83 85 86 84 83
Rata-rata sinar matahari bulanan 189 184 192 183 206 208 205 188 160 156 158 182 2.211
Sumber #1: Climate-Data.org [9]
Sumber #2: Weatherbase [10]

Pemerintahan

[sunting | sunting sumber]

Sistem administrasi pemerintahan di kabupaten Agam terbagi dalam 16 kecamatan, 92 nagari, dan 467 jorong dengan ibu kota terletak di Lubuk Basung.[11] Sejak keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 1999 tentang perubahan batas wilayah kota Bukittinggi dan kabupaten Agam, timbul konflik dan penolakan dari masyarakat yang wilayahnya dimasukan ke dalam wilayah administrasi kota Bukittinggi. Masyarakat Agam merasa nyaman dengan penerapan pemerintahan nagari dibandingkan berada dalam sistem kelurahan. Selain itu timbul asumsi, masyarakat kota yang telah heterogen juga dikhawatirkan akan memberikan dampak kepada tradisi adat dan kekayaan yang selama ini dimiliki oleh nagari.[12]

Bupati Mulai menjabat Akhir menjabat Wakil Bupati
Andri Warman 26 Februari 2021 Petahana Lowong

Dewan Perwakilan

[sunting | sunting sumber]

Berikut ini adalah komposisi anggota DPRD Kabupaten Agam dalam empat periode terakhir.

Partai Politik Jumlah Kursi dalam Periode
2009–2014[13][14][15] 2014–2019[16] 2019–2024[17] 2024–2029
PKB 0 Steady 0 Steady 0 Kenaikan 1
Gerindra 0 Kenaikan 4 Kenaikan 9 Penurunan 5
Golkar 6 Kenaikan 7 Penurunan 5 Penurunan 4
NasDem (baru) 4 Penurunan 2 Kenaikan 6
PKS 6 Steady 6 Kenaikan 7 Kenaikan 9
Hanura 1 Kenaikan 3 Penurunan 1 Steady 1
PAN 6 Steady 6 Steady 6 Kenaikan 7
PBB 4 Penurunan 2 Steady 2 Penurunan 1
Demokrat 11 Penurunan 9 Penurunan 7 Penurunan 6
PPP 4 Steady 4 Kenaikan 5 Steady 5
PBR 1
PPRN 1
Berkarya (baru) 1
Jumlah Anggota 40 Kenaikan 45 Steady 45 Steady 45
Jumlah Partai 9 Steady 9 Kenaikan 10 Steady 10


Kecamatan

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Agam memiliki 16 kecamatan dan 92 nagari. Luas wilayahnya mencapai 2.226,27 km² dan penduduk 525.348 jiwa (2022) dengan sebaran 235,98 jiwa/km².[18][19][20]

Daftar kecamatan dan kelurahan di Kabupaten Agam, adalah sebagai berikut:

Kode
Kemendagri
Kecamatan Jumlah Status Daftar
13.06.05 IV Koto 7 Nagari
13.06.07 Ampek Angkek 7 Nagari
13.06.13 Ampek Nagari 4 Nagari
13.06.06 Banuhampu 7 Nagari
13.06.08 Baso 8 Nagari
13.06.14 Candung 3 Nagari
13.06.15 Kamang Magek 5 Nagari
13.06.02 Lubuk Basung 5 Nagari
13.06.16 Malalak 4 Nagari
13.06.04 Matur 6 Nagari
13.06.11 Palembayan 9 Nagari
13.06.10 Palupuh 5 Nagari
13.06.12 Sungai Pua 5 Nagari
13.06.01 Tanjung Mutiara 4 Nagari
13.06.03 Tanjung Raya 10 Nagari
13.06.09 Tilatang Kamang 3 Nagari
TOTAL 92

Demografi

[sunting | sunting sumber]
Masjid Bingkudu, salah satu masjid tertua di Indonesia

Jumlah penduduk kabupaten Agam pada sensus tahun 2008 mencapai 445.387 orang, terdiri dari 215.097 laki-laki dan 230.290 perempuan. Kecamatan Lubuk Basung merupakan kecamatan dengan jumlah penduduk terbanyak yaitu 62.131. Dengan luas wilayah 2.232,30 km² dan didiami oleh 445.387 orang, maka dapat dipastikan bahwa tingkat kepadatan penduduk kabupaten ini adalah 199 orang per km², di mana kecamatan IV Angkek merupakan kecamatan yang paling tinggi tingkat kepadatan penduduknya, yaitu 1.223 orang per km².

Kabupaten ini memiliki jumlah angkatan kerja 203.799 orang dan sekitar 11.435 orang di antaranya merupakan pengangguran. Kabupaten ini didominasi oleh suku bangsa Minangkabau, tetapi terdapat pula suku bangsa lainnya seperti Jawa dan Batak.[21]

Pendidikan

[sunting | sunting sumber]
Pendidikan formal SD atau MI negeri dan swasta SMP atau MTs negeri dan swasta SMA negeri dan swasta MA negeri dan swasta SMK negeri dan swasta Perguruan tinggi
Jumlah satuan 464 122 24 28 12 1
Data sekolah di kabupaten Agam
Sumber:
[22][23]

Kesehatan

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Agam telah memiliki 22 unit puskesmas, 122 unit puskesmas pembantu, dan 29 unit puskesmas keliling. Selain itu, terdapat pula sebuah rumah sakit umum milik pemerintah daerah setempat yang terletak di kecamatan Lubuk Basung.[24]

Perhubungan

[sunting | sunting sumber]

Kabupaten Agam mempunyai posisi yang strategis karena dilewati oleh jalur arteri primer yang menghubungkan Kota Padang dengan Kota Medan maupun Kota Pekanbaru.

Saat ini, perekonomian kabupaten Agam dibentuk oleh sektor pertanian, perkebunan dan kehutanan, perikanan, pertambangan, pariwisata dan industri[25]. Kontribusi sektor-sektor tersebut cukup signifikan bagi kehidupan sosial budaya masyarakat di kabupaten Agam dan hal ini juga disokong dengan selesainya pembangunan tiga buah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Maninjau atau PLTA Maninjau dan dua buah PLTA di Batang Agam sebagai salah satu sumber energi listrik. PLTA Maninjau I menghasilkan listrik 68 MW, Maninjau II 39 MW, dan Maninjau III 16 MW. Sementara PLTA Batang Agam I dan II masing-masing memproduksi listrik 10 MW.[8]

Sebagai mata pencaharian utama dari penduduk di kabupaten Agam adalah pada bidang pertanian, dengan padi sebagai produk unggulan,[26] produksi padi dari kawasan ini dapat mencapai 12.992 ton. Padi beserta sayuran seperti kol, kentang, tomat, cabai, dan wortel merupakan komoditas pertanian yang cukup dominan dan menjadi pemasok utama bagi kawasan lainnya. Kabupaten ini telah memanfaatkan lahan untuk pertanian tanaman pangan ini sudah mencakup sekitar 36% dari luas wilayahnya. Selain itu perkembangan komoditas sayuran sangat didukung pula oleh kondisi fisik wilayah yang sebagian besar berada pada daerah ketinggian.

Kabupaten Agam berpotensi pada sektor perkebunan, terutama dengan komoditas andalannya, yaitu kelapa sawit. Nilai ekspor yang diperoleh dari kelapa sawit cukup tinggi, karena permintaan akan kelapa sawit di pasaran internasional juga cukup tinggi. Selain itu di kabupaten Agam masih terdapat komoditas andalan lainnya seperti kakao dan kopi. Tanaman lain yang menghasilkan produksi besar adalah tebu dan kulit manis, walaupun volume produksinya tidak sebesar kelapa sawit.

Sementara itu pengembangan perikanan selain dari hasil laut, adalah pengembangan perikanan air tawar di antaranya ikan nila, juga terus ditingkatkan terutama pada kecamatan Tanjung Raya dan Lubuk Basung. Pembudidayaan dengan pola intensif ini dilakukan melalui pembudidayaan ikan di Kolam Air Tawar (KAT) 544,94 Ha, Kolam Jaring Apung (KJA) 595, Unit Keramba (KRB) 440 unit dan sawah (SWH) 37,70 Ha. Dan hasil produksi perikanan ini berpotensi untuk diekspor, terutama dalam bentuk fillet ikan nila.[27]

Saat ini kegiatan pertambangan di kabupaten Agam belum dikelola dan dikembangkan, padahal di dalam tanahnya tersimpan bahan galian strategis yang belum tersentuh sama sekali. Di kawasan kabupaten Agam terindikasi zona alterasi dan mineralisasi yang membawa mineral logam, endapan pasir besi serta bahan galian industri lebih kurang 12 macam.

Sumber daya alam

[sunting | sunting sumber]

Sumber daya alam utama di daerah pantai adalah kopra, tebu, jagung, bawang merah, berbagai jenis kacang-kacangan, dan padi. Daerah yang lebih tinggi antara lain menghasilkan cengkih, kentang, kol, sawi, buncis, bawang prei, kopi, nilam, gambir, dan karet. Sejak beberapa tahun terakhir tanaman markisa juga dipopulerkan di Agam, yang hasilnya diolah menjadi sirup lalu dipasarkan ke luar kabupaten Agam.[8]

Kebun kelapa meliputi daerah seluas 56.744 hektare dengan produksi yang mencapai rata-rata 3.000 ton per tahun. Kebun karet yang kebanyakan dikelola oleh penduduk setempat, meliputi luas 244 hektare dengan rata-rata produksi mencapai 95 ton per tahun.

No. Penggunaan Lahan Luas (Ha) Persentasi (%)
1. Hutan 85.005 38,28
2. Kebun campur, semak, atau lahan bukaan sementara 58.665 26,42
3. Perkebunan 39.892 17,96
4. Penggunaan lahan lainnya (danau, pemukiman, dan sawah) 38.517 <20

Pariwisata

[sunting | sunting sumber]

Seperti pada umumnya wilayah di provinsi Sumatera Barat, kabupaten Agam memiliki bentang alam yang cukup indah. Hal ini berpotensi sebagai objek pariwisata alam. Selain itu banyak pula objek-objek yang merupakan peninggalan dari zaman dahulu. Objek wisata terkenal antara lain: Kelok 44 (Kelok Ampek Puluh Ampek), Puncak Lawang, Danau Maninjau, Janjang Sajuta (Pakan Sinayan), Banto Royo, Danau Tarusan Kamang, Ngarai Sianok, Janjang Koto Gadang, Tabek Gadang (Sungai Tanang), dan lain-lain.

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b "Pembentukan Daerah-Daerah Otonom di Indonesia s/d Tahun 2014" (PDF). www.otda.kemendagri.go.id. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 12 Juli 2019. Diakses tanggal 6 Desember 2021. 
  2. ^ a b c "Visualisasi Data Kependudukan - Kementerian Dalam Negeri 2024" (Visual). www.dukcapil.kemendagri.go.id. Diakses tanggal 6 Oktober 2024. 
  3. ^ "Indeks Pembangunan Manusia 2022-2023". www.bps.go.id. Diakses tanggal 30 November 2023. 
  4. ^ Batuah, A. Dt. & Madjoindo, A. Dt., (1959), Tambo Minangkabau dan Adatnya, Jakarta: Balai Pustaka.
  5. ^ http://www.docstoc.com Diarsipkan 2021-03-05 di Wayback Machine. Pembangunan-infrastruktur kota Bukittinggi masa kolonial Belanda Diarsipkan 2011-02-18 di Wayback Machine. (diakses pada 11 Juli 2010)
  6. ^ "Salinan arsip" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2021-01-26. Diakses tanggal 2019-05-23. 
  7. ^ a b "Profil Kabupaten Agam" (PDF). Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 2020-09-17. Diakses tanggal 2020-09-16. 
  8. ^ a b c Ayo Mengenal Indonesia: Sumatra 1. Jakarta: CV. Pamularsih. 2007. ISBN 978-979-7494-31-1 Periksa nilai: checksum |isbn= (bantuan). 
  9. ^ "Agam, Sumatera Barat, Indonesia". Climate-Data.org. Diakses tanggal 16 September 2020. 
  10. ^ "Kabupaten Agam, Indonesia". Weatherbase. Diakses tanggal 16 September 2020. 
  11. ^ http://www.legalitas.org Diarsipkan 2010-06-12 di Wayback Machine. Daftar Peraturan Pemerintah Tahun 1998 Diarsipkan 2011-10-19 di Wayback Machine..
  12. ^ Haris, Syamsuddin (2004). Desentralisasi dan Otonomi Daerah: Naskah Akademik dan RUU Usulan LIPI. Yayasan Obor Indonesia. ISBN 978-979-98014-1-8.
  13. ^ "Website Resmi Pemerintah Kabupaten". www.agamkab.go.id. Diakses tanggal 25 Sep 2024. 
  14. ^ caleg-sumbar.com Caleg Terpilih Kabupaten Agam 2009-2014[pranala nonaktif permanen]
  15. ^ "Pleno penetapan anggota DPRD Kabupaten Agam 2009-2014". Diarsipkan dari versi asli tanggal 11 Agu 2020. Diakses tanggal 25 Sep 2024. 
  16. ^ Agency, ANTARA News (21 Apr 2014). "KPU: Demokrat Meraih Suara Terbanyak di Agam". Antara News Sumbar. Diakses tanggal 25 Sep 2024. 
  17. ^ "45 Anggota DPRD Agam Ditetapkan KPU". 14 Agu 2019. Diakses tanggal 25 Sep 2024. 
  18. ^ "Agam Dalam Angka 2023". BPS Agam. 28 Februari 2023. Diakses tanggal 11 Februari 2024. 
  19. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 29 Desember 2018. Diakses tanggal 3 Oktober 2019. 
  20. ^ "Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Permendagri nomor 137 Tahun 2017 tentang Kode dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan". Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Diarsipkan dari versi asli (PDF) tanggal 25 Oktober 2019. Diakses tanggal 15 Januari 2020. 
  21. ^ "Agam Dalam Angka 2016"". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2021-03-18. Diakses tanggal 2021-05-08. 
  22. ^ nisn.jardiknas.org Rekap data[pranala nonaktif permanen] (diakses pada 11 Juli 2010)
  23. ^ ban-pt.depdiknas.go.id Hasil Pencarian Akreditasi Program Studi Diarsipkan 2010-02-10 di Wayback Machine. (diakses pada 11 Juli 2010)
  24. ^ http://www.depkes.go.id Diarsipkan 2010-07-20 di Wayback Machine. Daftar Rumah Sakit Diarsipkan 2010-07-29 di Wayback Machine.. Diakses pada 11 Juli 2010.
  25. ^ Efendi, Feni; Weriantoni (2024). Pemberdayan Ekonomi Sektor Riil di Masyarakat Kabupaten Agam. Payakumbuh: Penerbit Fahmi Karya. ISBN 978-623-89016-7-8. 
  26. ^ Jusuf, R., Widipaminto, A., Irianto, G., Hidayat, N., (2004), Pembuatan Informasi Penutup Lahan Spasial Kabupaten Agam – Sumatera Barat, Berita Inderaja, LAPAN, vol. III, No. 5, Juli 2004.
  27. ^ http://www.penataanruang.net Diarsipkan 2010-02-20 di Wayback Machine. Gambaran Umum Kabupaten Agam Diarsipkan 2010-12-26 di Wayback Machine. (akses 2 Juni 2010)

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]